Senin, Oktober 29, 2007

Info Kuliner : Gourmet Garage

Kali ini gw mau cerita icip2 resto baru sama adik dan keponakan di w'en kemarin.

Setelah selesai kegiatan pagi yang tersambung ke jam makan siang karena waktu gak terasa jalan dengan cepat, gw mampir makan siang sekaligus nyoba resto di daerah Kemang yang baru2 aja melakukan soft opening Namanya Gourmet Garage. Bagunan 2 lantai yang menempati bekas lahan yang dulunya juga sebuah resto cafe (Barbados Resto).

Nama Garage pada nama resto ini bisa jadi diambil karena desain gedung dan interior bangunan nya menyerupai sebuah gudang besar yang bahan materialnya menonjolkan unsur kayu.


selasar pada lobby dan pintu masuk


Furnitur yang digunakan menggunakan kayu yang di desain sederhana dengan unsur tradisional modern. Desain meja dengan bentuk meja kayu warung dengan kursi2 panjang yang di gabung dengan kursi2 single yang minimalis. Kesan yang ada seperti food hall luas tanpa mengurangi kenyamanan konsumen yang menyasar keluarga2 ekspat seputar kemang.
Untuk kebutuhan khusus, disediakan ruang makan private dengan interior dan furnitur sama dengan ruang umum.



tempat makan di lantai 1


ruang makan di lantai 2 dan ruang private

Selain tempat makan, Resto ini dilengkapi dengan mini market yang berisi barang2 impor konsumsi harian juga mini bakery yang menyajikan roti2 konsumsi para ekspat. Menarik jika ingin sekedar melakukan window shopping. Dan gak ada salahnya memasukkan produk mini bakery nya dalam list fine bread kita. Karena setelah gw cicipi beberapa item, termasuk dalam kelompok 'enak' untuk direkomendasikan.

Buat menu nya, termasuk cukup mengakomodir selera konsumen lokal maupun luar. Mulai dari nasi goreng sampai pasta. Walaupun ragamnya terbatas.
Rasa nya pun cukup enak. Untuk masakan lokal gw coba nasi goreng jawa nya. Dan untuk pastanya, well recommended. Saus spaghetti nya pas banget, biarpun rasa oregano nya keliatannya dikurangi. Mungkin mereka pertimbangkan juga selera lidah2 lokal... hehehehe...Sayangnya gw gak bisa nyicipi masakan favorit resto ini.. Steak. Jadi gw gak bisa nyoba review untuk menu yang di jagokan mereka.
Untuk minumannya.. standard lah dengan varian yang juga lumayan banyak.

Tempat makan ini menurut gw cukup menawarkan alternatif suasana dan rasa masakan yang cukup baik dengan harga yang kompetitif. ***

Kamis, Oktober 25, 2007

Info Kuliner : Resto Bunga Rampai


Hai all!.. gimana cerita liburan Lebaran kemarin? Ketupat dan lauk pauknya pasti jadi menu utama di meja makan ya.. masakan tahunan yang cuma tersedia khusus pada saat Lebaran.

Liburan kemarin gw gak sempat kemana2 n menikmati sisa liburan setelah lebaran. Terserang radang tenggorokan yang lumayan parah sejak hari senin, pas di hari ketiga lebaran. Open house di rumah untuk semua saudara di jakarta mbuat hari H lebaran menjadi hari tersibuk buat seisi rumah gw. Sudah jadi tradisi sejak JaDoel kalau rumah ortu dijadikan base camp untuk kumpul2 se dhulur dari Bo n Nyo..
Yang pasti sih cuapek abizz tapi betul2 membuat Lebaran menjadi moment yang paling indah buat keluarga gw..
Hadiahnya,ya radang tenggorokan itu.. Muncul kalau udah over kecapekan..

Sabtu di w'end terakhir liburan kemarin, mestinya gw bisa gabung dengan Tita, Alit, n Novi buat silaturahmi an sembari ngisi liburan dengan nonton. Tapi apa daya deh, gw gak kuat juga nahan si radang ini. Jadi Sabtu itu gw nyerah juga untuk nemuin dokter...

Sebelum nemuin dokter, gw sempat mampir makan siang di Resto Bunga Rampai di bilangan Cikini. Waktu janjian dengan dokternya kebetulan memang deket dengan jam makan siang.
Jadi gw mau cerita tempat gw makan siang itu...


Resto Bunga Rampai adalah salah satu resto berkonsep fine dining dengan menu masakan peranakan. Satu grup dengan resto Kembang Goela dan Merah Delima, dan beberapa resto peranakan lainnya.

Penggunaan furnitur yang bergaya victorian Belanda cukup representatif untuk tempat makan yang sifatnya formal maupun semi formal. Untuk keperluan bisnis maupun gathering formal. Dilengkapi dengan ruangan private dengan minimum charge yang reasonable untuk resto sekelas ini.

Tinggi nya peminat kuliner di tempat ini membuat pihak resto menyediakan ruangan khusus untuk antri dalam waiting list meja. Ruangan yang amat nyaman dengan desain cantik dan apik. Menurut pihak resto, occupancy meja pada jam2 makan di hari kerja cukup tinggi, begitu juga di hari2 w'end.

Ruangan lain yang tersedia adalah wing teras samping dan belakang yang berada di luar ruang makan utama. Gaya kolonial lebih kental di wing teras ini. Dilengkapi dengan credenza yang seragam dengan lemari display untuk tea set-tea set cantik bermotif bunga dengan warna2 soft. Nuansa putih klasik yang anggun tersebar di seluruh ruang teras ini dengan penggunaan cat putih untuk seluruh set furnitur nya.






S
ekarang untuk info menu nya ya...

Minuman pembuka yang gw coba di sana adalah Lemon Grass Squash. Minuman yang banyak dipilih oleh konsumen di situ. Mestinya diminum dingin, tapi karena es sudah menjadi musuh gw, dengan terpaksa si Lemon ini diminum hangat. Rasanya standard untuk minuman sejenis yang ada di tempat lain. Tidak ada yang menonjol. Sementara adik gw pesan Ice Tea Dahlia.. yang ternyata lebih B lagi.. alias Biasa aja..

Masakan yang disediakan menurut gw tidak ada yang terlalu istimewa untuk menjadi menu andalan.
Mulai dari appetizer, sesuai rekomendasi pihak resto, gw coba Otak-Otak Tangkai Tebu nya. Mirip dengan rasa nugget siap saji yang dijual di pasaran, hanya bahan bakunya terasa lebih fresh dengan rasa yang home made. Disajikan 4 potong tusuk dalam 1 porsi nya. Dibarengi sambal mangga yang buat gw terasa manis sebagai sambal cocol.


Makanan utama yang jadi pilihan gw adalah masakan bebek "Itik Keling" ,karena bebek menjadi masakan favorit gw. Tambahan dari rekomendasi resto adalah sup ikan Palu Mara, sup ikan asal Makasar menurut ceritanya. Pelengkapnya, gw pesan nasi "ijo".

Itik Keling yang gw coba cukup tasty dan empuk, dan sambal yang diguyur di atas bebeknya enak banget. Sup Makasar yang gw perkirakan spicy dan segar ternyata membuat gw kecewa. Kuah sup manis (ini sangat tidak biasa untuk masakan asal daerah Makasar), sementara ikannya masih fishy sekali.. kurang nikmat di makan. Nasi ijo nya juga kurang sesuai dengan ekspektasi gw, unrich untuk bumbunya. Mungkin nasi ijo di Dapur Babah di jl.Veteran masih top dibanding disini.
Appetizer yang gw coba ada 2, yang pertama Tape Legi. Tape di blend dengan durian menjadi mini cake. Gw suka banget dengan rasanya.. rasanya tradisional sekali tapi penyajiannya modern. Good. Yang kedua gw coba2 pesan crepes.... Crepes Chocolate. Hehehe... yang ini gw salah mbayangin.. .. So, waktu orderan datang, gw jadi terbengong2 sendiri n cekikin dengan adik gw.. Walah.. ini sih crepes yang biasanya dibuat nyokap tiap hari waktu kita kecil2... hihihi... gak interesting banget karena penyajian nya terlalu rumahan.
O ya, adik gw sempat pesan juga "Menteng Frost" di akhir makan.. mungkin kalau di tempat lain disebut Ice Blended Oreo. Ini termasuk ok karena rich campurannya antara ice, oreo & coklat cairnya.

Buat gw pribadi, tempat ini lebih cocok untuk keperluan bisnis, arisan kaum middle up, atau apa aja yang memerlukan tempat makan yang representatif tapi tidak terlalu memerlukan rasa masakan yang ueenakkk..... hehehe..


Bunga Rampai
Jl. Cik Ditiro No.35
Menteng, Jakarta
Tel. (021) 3192 6224/25

bungarampai_07@yahoo.com

Senin, Oktober 08, 2007

BELLY DANCE

Sabtu week end kemarin gw sempat main ke salah satu sanggar tari di daerah Kemang Barat yang punya kelas untuk Belly Dance,
ngabuburit dengan adik gw. Sekedar sharing untuk menambah wawasan seni tari.


di depan sanggar tari Kalimaya, Kemang Barat No.19

Mungkin udah ada yang tau jenis tarian ini. Tarian Perut yang berasal dari jazirah Arab.
Sekitar awal2 tahun lalu kelas kursus untuk jenis tarian ini mulai diminati para wanita di Jakarta. Dimulai dengan ketertarikan memanggil guru secara privat sampai akhirnya sekarang bisa dengan mudah kita temukan sanggar atau kursus tari Belly Dance ini di Jakarta.
Selain untuk tujuan menambah jenis tari yang sudah dikuasai juga umumnya para wanita memiliki tujuan untuk menjaga kebugaran badan. Karena diyakini gerakan dalam tarian ini bisa juga sebagai olah tubuh seperti halnya yang dihasilkan oleh gerakan berbagai jenis senam. Dengan demikian hobby menari bisa tersalurkan sekaligus juga kebutuhan rutin olahraga bisa terpenuhi.


mbak2 guru tari Belly Dance "Haremqueen Dancers", yang diketuai mbak Suzzanne (baju merah)

Tadinya mungkin seperti halnya temen2 yang lain, gw mengira tarian ini hanya seputaran gerakan perut yang terlihat sederhana. Tapi setelah melihat langsung latihan yang dilakukan para guru dancer di sanggar tsb, gw jadi lebih tau bahwa butuh kepiawaian yang lebih dari sekedar 'menggoyang' perut. Perlu latihan yang intensif untuk bisa melakukan berbagai gerakan yang terlihat eksotis dan menakjubkan.
Olah tubuh selama tarian itu dilakukan keliatan sangat jelas, dengan cucuran keringat para guru tari tsb. Konsentrasi terhadap keindahan gerak yang dihasilkan dengan memusatkan gerakan pada kekuatan perut dan kelenturan tubuh.

Pada umumnya seseorang yang ingin berlatih Belly Dance tanpa basic tari bisa menguasai gerakan dalam hitungan minimal 3 minggu latihan intensif tergantung bakat dan keseriusan orang tsb. Dan bagi orang yang sudah memiliki basic tari, bisa kurang dari 3 minggu latihan intensif.Tentunya tetap dibarengin latihan kontinu setelah menguasai gerakan dasar tarian ini.



Sanggar Kemang Lima
Jl.Kemang Barat 19, Jakarta
Tel. (021) 7179 1734