Jumat, Mei 18, 2007

Losari Coffee Plantation

Liburan harpitnas (hari kejepit nasional) di hari jumat minggu ketiga di bulan Mei 2007 cukup memberikan alasan bagi pekerja kantoran untuk ambil cuti memadatkan nya menjadi 1 minggu penuh atau cuma untuk menghabiskan 4 hari liburan semaksimal mungkin...

Tadinya gw gak punya rencana apapun untuk liburan ini. Sementara orang2 lain udah bicarin jauh2 hari sebelumnya.. apalagi yang udah biasa liat kalender ngitung libur yang bisa dipake buat refreshing..
Pada akhirnya ada juga recana dadakan yang dibuat untuk pergi ke Losari Plantation Coffee di Magelang. Dapat referensi dari temen yang udah pernah survey tempat ke sana untuk bahan artikel dia di salah satu media terbitan jakarta.
Keliatannya menarik karena masih merupakan warisan jaman Belanda.. juga menarik karena punya tempat Spa yang menawarkan beberapa paket pelayanan.

Nyobain jalan darat ... dengan rencana untuk singgah di tempat2 yang menarik dan wisata boga..
Berangkat pagi jam 9an di hari kamis.. sempat berhenti di 2 tempat untuk makan siang dan sholat dzuhur di daerah Purwokerto. Nyoba sroto dan mendoan tempe nya.

Ternyata capek juga untuk nempuh jalan darat sekalipun menggunakan kendaraan yang terbilang nyaman. Di jalan nuju Jojga juga akhirnya diputusin untuk pulang pake pesawat aja.. nyerah sama perjalanan yang rasanya benar2 melelahkan.. blum lagi memikirkan hari senin yang mau gak mau harus tetep masuk kerja.. Saat itu juga reservasi tiket untuk balik ke Jakarta.... pffffh! apa boleh buat deh.

Sampai di Jogja udah malam, langsung ke hotel garuda, hotel lama yang letaknya persis di malioboro. Maunya di hotel baru.. tapi menurut info, hotel baru di seputaran Malioboro pada saat gempa Jogja terjadi cukup kena akibat yang parah. Dan keliatan hotel tua Garuda lebih kuat menghadapi gempa di banding adik2nya.
Cuma sempat nyari makan di lesehan depan hotel.. trus langsung istirahat.

Pagi bangun, breakfast di hotel dan cari mobil untuk keliling Jogja.. supaya dapat supir lokal plus guide gratisan.. (dan ternyata gak juga.. coz gak semua orang lokal ngerti tempat2 tujuan wisata daerahnya... alamak!)

Berhubung liburan kejepit ini bener2 jadi liburan nasional buat semua orang, bos Risong yang asli Jogja juga udah duluan mudik buat liburan. Jadi kita menyempatkan diri untuk mampir ke rumah beliau di daerah Sleman.
Beramah tamah dengan semua anggota keluarga di kediaman beliau...liat2 kelinci2 berbulu panjang yang persis seperti keset kamar tidur... dan lanjut makan siang bareng2 di Mang Engking (resto yang punya udang sebagai masakan top nya).
Ngobrol di sana sampai jelang magrib dan pamit untuk cari satu tempat makan, untuk makan malam, yang udah di rencanain dari Jakarta...
Seperti yang udah gw sebut sebelumnya, gak semua supir lokal yang standby di hotel itu menguasai peta jalan wisata, apalagi untuk info2 terbarunya.... parah.
Kita dibawa muter2 gak jelas... pe gw bisa ketiduran lho saking gak jelas.. tinggal adek gw sama si we2 yang masih on.. kekeke..
Mentok2nya, kita sampai di deket sheraton... (maybe yah.. hihihihi)...
namanya apa yah... gw lupa.. tapi mirip plek sama resto nya "mbah Jingkrak" yang ada di Bulungan Jakarta.
Mungkin dah pada capek 2 orang ini.. jadi mutusin nyoba makan disitu aja.. dan emang udah malem .. padahal nyari nya itu pas matahari masih rada senyum... kekeke..
Kata mereka siy kita itu sampe di bawa ke daerah yang gak punya listrik bow.. gak ada manusia juga yang bisa ditanyain... wadow!... kok gw bisa yah tidur enak sementara mereka dag dig dug... hihihi...

Besoknya pagi2 udah berangkat nuju Losari.. appointment nya jam 10an.. karena ada acara lunch nya juga disana.
Turun dari mobil langsung ke gedung yang keliatannya semacam tempat loket pembayaran tranksaksi hasil perkebunan kopi disitu. Gedung warisan jaman Belanda.
Langsung keluar ke halaman dalam dan keliatan gedung utama sebagai lobby bagi para tamu yang datang. Gedung tua berasitektur Belanda yang masih terawat baik.
Duduk di teras sambil menunggu administrasi diselesaikan... dijamu dengan minuman buah kawista yang di campur dengan soda... rasanya segar dengan rasa dan aroma buah kawista.. sangat khas...



Tur awal adalah berjalan keliling perkebunan kopi yang letaknya di sisi kiri gedung tua ini...
menuruni lahan yang ber teras dengan undak-undakan dari semen dan di kanan kiri nya pohon2 kopi yang masih produktif.
Sambil berjalan, pemandu menceritakan berbagai hal yang menyangkut sejarah tempat ini dan jenis2 kopi yang ditanam di perkebunan ini.

Di pondokan tempat menggiling kopi, rombongan diberikan suguhan biji2 kopi yang bisa dicicipi dengan memakan kopi tsb langsung dibarengi gula sebagai penawar pahitnya.
Setelah beristirahat sebentar, tur dilanjutkan kembali menuju area penginapan di perkebunan itu.
Jalan menuju area penginapan melewati perkebunan sayuran yang ditanam untuk konsumsi para pegawai disitu, juga untuk kepentingan dapur restoran di perkebunan ini.
Sayur2an nya keliatan segar dan menarik hati.. apalagi kita semua jarang ketemu dengan tanaman sayuran yang beraneka ragam seperti itu. Ada kecipir dan pare yang berukuran besar dan keliatan begitu segar, juga tanaman selada yang daunnya keliatan hijau cerah... begitu fresh untuk dilihat.

Rumah2 yang dijadikan tempat penginapan sepertinya adalah bangunan2 baru yang memang sengaja dibangun pada saat perkebunan ini di buka untuk umum dan dijadikan tempat tetirah.
Menurut pemandu, pada malam hari lampu hanya menyala sampai dengan jam tertentu dan tidak disediakan TV di tempat penginapan. Sehingga atmosfir alam pedesaan masih bisa dirasa
dengan kuat oleh setiap pengunjung yang kesini.
Oleh sebab itu, kebanyakan yang berkunjung kesini adalah turis2 Eropa yang memang sangat menyukai keindahan alam yang masih asli.



Selesai dengan tur kebun, kita semua diantar ke tempat makan siang... sebuah bagunan yang memiliki ruang makan terbuka menghadap ke bukit di seberang, juga ada ruang makan tertutup dengan fasilitas AC, juga ruang terbuka lain yang digunakan untuk para latihan menari bagi penduduk sekitar.
Selama makan siang, kita bisa nikmati suara gending mengiringi anak2 kecil belajar tari.. juga menikmati pemandangan bukit2 hijau yang masih asli dan serasi berpadu dengan lansekap perkebunan ini...

Setelah makan siang kegiatan akhir yang dijalani dalam paket tur ini adalah Spa.
Bangunan yang digunakan untuk ruang Spa berada sisi samping kolam renang menjorok ke bawah ke lereng bukit perkebunan ini..
Ruang Spa nya termasuk luas. di lengkapi dengan sepasang tempat duduk dan meja kecil untuk menikmati minuman sebelum atau sesudah Spa..
View dari jendela besar2 yang langsung mengarah ke lereng bukit amat mendukung suasana nyaman dan rileks..

Seluruh capek selama perjalanan ke jogja dari jakarta langsung terbayar lunas...
Tinggal menunggu besok untuk balik ke Jakarta dengan lebih fresh!...