Kamis, Oktober 25, 2007

Info Kuliner : Resto Bunga Rampai


Hai all!.. gimana cerita liburan Lebaran kemarin? Ketupat dan lauk pauknya pasti jadi menu utama di meja makan ya.. masakan tahunan yang cuma tersedia khusus pada saat Lebaran.

Liburan kemarin gw gak sempat kemana2 n menikmati sisa liburan setelah lebaran. Terserang radang tenggorokan yang lumayan parah sejak hari senin, pas di hari ketiga lebaran. Open house di rumah untuk semua saudara di jakarta mbuat hari H lebaran menjadi hari tersibuk buat seisi rumah gw. Sudah jadi tradisi sejak JaDoel kalau rumah ortu dijadikan base camp untuk kumpul2 se dhulur dari Bo n Nyo..
Yang pasti sih cuapek abizz tapi betul2 membuat Lebaran menjadi moment yang paling indah buat keluarga gw..
Hadiahnya,ya radang tenggorokan itu.. Muncul kalau udah over kecapekan..

Sabtu di w'end terakhir liburan kemarin, mestinya gw bisa gabung dengan Tita, Alit, n Novi buat silaturahmi an sembari ngisi liburan dengan nonton. Tapi apa daya deh, gw gak kuat juga nahan si radang ini. Jadi Sabtu itu gw nyerah juga untuk nemuin dokter...

Sebelum nemuin dokter, gw sempat mampir makan siang di Resto Bunga Rampai di bilangan Cikini. Waktu janjian dengan dokternya kebetulan memang deket dengan jam makan siang.
Jadi gw mau cerita tempat gw makan siang itu...


Resto Bunga Rampai adalah salah satu resto berkonsep fine dining dengan menu masakan peranakan. Satu grup dengan resto Kembang Goela dan Merah Delima, dan beberapa resto peranakan lainnya.

Penggunaan furnitur yang bergaya victorian Belanda cukup representatif untuk tempat makan yang sifatnya formal maupun semi formal. Untuk keperluan bisnis maupun gathering formal. Dilengkapi dengan ruangan private dengan minimum charge yang reasonable untuk resto sekelas ini.

Tinggi nya peminat kuliner di tempat ini membuat pihak resto menyediakan ruangan khusus untuk antri dalam waiting list meja. Ruangan yang amat nyaman dengan desain cantik dan apik. Menurut pihak resto, occupancy meja pada jam2 makan di hari kerja cukup tinggi, begitu juga di hari2 w'end.

Ruangan lain yang tersedia adalah wing teras samping dan belakang yang berada di luar ruang makan utama. Gaya kolonial lebih kental di wing teras ini. Dilengkapi dengan credenza yang seragam dengan lemari display untuk tea set-tea set cantik bermotif bunga dengan warna2 soft. Nuansa putih klasik yang anggun tersebar di seluruh ruang teras ini dengan penggunaan cat putih untuk seluruh set furnitur nya.






S
ekarang untuk info menu nya ya...

Minuman pembuka yang gw coba di sana adalah Lemon Grass Squash. Minuman yang banyak dipilih oleh konsumen di situ. Mestinya diminum dingin, tapi karena es sudah menjadi musuh gw, dengan terpaksa si Lemon ini diminum hangat. Rasanya standard untuk minuman sejenis yang ada di tempat lain. Tidak ada yang menonjol. Sementara adik gw pesan Ice Tea Dahlia.. yang ternyata lebih B lagi.. alias Biasa aja..

Masakan yang disediakan menurut gw tidak ada yang terlalu istimewa untuk menjadi menu andalan.
Mulai dari appetizer, sesuai rekomendasi pihak resto, gw coba Otak-Otak Tangkai Tebu nya. Mirip dengan rasa nugget siap saji yang dijual di pasaran, hanya bahan bakunya terasa lebih fresh dengan rasa yang home made. Disajikan 4 potong tusuk dalam 1 porsi nya. Dibarengi sambal mangga yang buat gw terasa manis sebagai sambal cocol.


Makanan utama yang jadi pilihan gw adalah masakan bebek "Itik Keling" ,karena bebek menjadi masakan favorit gw. Tambahan dari rekomendasi resto adalah sup ikan Palu Mara, sup ikan asal Makasar menurut ceritanya. Pelengkapnya, gw pesan nasi "ijo".

Itik Keling yang gw coba cukup tasty dan empuk, dan sambal yang diguyur di atas bebeknya enak banget. Sup Makasar yang gw perkirakan spicy dan segar ternyata membuat gw kecewa. Kuah sup manis (ini sangat tidak biasa untuk masakan asal daerah Makasar), sementara ikannya masih fishy sekali.. kurang nikmat di makan. Nasi ijo nya juga kurang sesuai dengan ekspektasi gw, unrich untuk bumbunya. Mungkin nasi ijo di Dapur Babah di jl.Veteran masih top dibanding disini.
Appetizer yang gw coba ada 2, yang pertama Tape Legi. Tape di blend dengan durian menjadi mini cake. Gw suka banget dengan rasanya.. rasanya tradisional sekali tapi penyajiannya modern. Good. Yang kedua gw coba2 pesan crepes.... Crepes Chocolate. Hehehe... yang ini gw salah mbayangin.. .. So, waktu orderan datang, gw jadi terbengong2 sendiri n cekikin dengan adik gw.. Walah.. ini sih crepes yang biasanya dibuat nyokap tiap hari waktu kita kecil2... hihihi... gak interesting banget karena penyajian nya terlalu rumahan.
O ya, adik gw sempat pesan juga "Menteng Frost" di akhir makan.. mungkin kalau di tempat lain disebut Ice Blended Oreo. Ini termasuk ok karena rich campurannya antara ice, oreo & coklat cairnya.

Buat gw pribadi, tempat ini lebih cocok untuk keperluan bisnis, arisan kaum middle up, atau apa aja yang memerlukan tempat makan yang representatif tapi tidak terlalu memerlukan rasa masakan yang ueenakkk..... hehehe..


Bunga Rampai
Jl. Cik Ditiro No.35
Menteng, Jakarta
Tel. (021) 3192 6224/25

bungarampai_07@yahoo.com

Tidak ada komentar: