Minggu, Juli 27, 2008
Oleh2 Medan
Bolu Meranti (yang lagi wara wiri resep nya di milis... )
Bika Ambon Zulaikha
Jl.Mojopahit No.62, Medan (tel. 061-4528181)
Harga per loyang besar Original Rp 26.000
Produksi Zulaikha lagi ngetop disana katanya....
Suan Bakery
Jl. Taruma (Test), Medan. (tel.061-4511688-4518640)
Harga per loyang besar Rp 305.000,-
Toko kue jadoel yang nge top Lapis Legit nya.. uendang gulindang...
Manisan Jambu
udah gak asing lagi buat warga Jakarta... sueger karena gak pake pengawet dan gak masuk di toko... direct selling oleh produsen nya..
Hasil iseng2 di w'en
Papais Mie dan Bolu Kukus 'ala Lisa Basuki'
Brownies Kukus 'ala Nonon'
Senin, Juli 21, 2008
Omah Solo
Ada tempat makan yang terbilang baru di Jl.Simatupang. Memenuhi kebutuhan para pekerja yang kini banyak menghuni gedung2 baru perkantoran di sepanjang jalan tersebut.
Rumah makan ini diberi nama Omah Solo, masih satu manajemen dengan Resto 30 yang salah satunya juga berada di jalan yang sama. Dengan tambahan tagline "wisata kuliner khas Solo", manajemen ingin memberikan kenyamanan yang lebih bagi penggemar masakan Resto 30 dengan membangun brand baru yang lebih mencitrakan ke-Solo-an rumah makan ini.
Bangunan yang ditempati adalah sebuah rumah lama dengan halaman yang cukup luas untuk menampung lebih dari 10 kendaraan. Lebih nyaman dibanding Resto 30 yang memiliki lahan parkir terbatas dan bangunan yang lebih menyerupai rumah tumbuh karena pelebaran ruang2 makannya yang sama sekali tidak terencana dengan jelas.
Desain interior dan furnitur yang digunakan di Omah Solo bisa dibilang sama persis dengan Resto 30... berkesan jadoel, suram. Menjadikannya terlihat kurang bersih, padahal seluruh furnitur nya baru.
Sebelum tau bahwa rumah makan ini masih satu atap dengan manajemen Resto 30, gw udah bisa merasakan atmosfir yang sama. Atmosfir tempat makan yang kurang nyaman buat gw. Dan agak sedikit parno dengan rasa pengap dan lembab di ruang2 makan di Resto 30. Jadinyalah begitu tau rumah makan ini punya manajemen yang sama, gw udah gak kaget.. karena 'aroma' yang terekam begitu masuk dari pintu masuk udah sama persis dengan Resto 30. Itu membuat gw agak ilfil, tapi tetap mesti dicoba karena belum pernah 'mencicipi' setelah bangunan ini mengadakan grand opening beberapa waktu yang lalu.
Sejujurnya gw gak pernah bisa menikmati masakan yang dibuat di Resto 30 karena suasana ruang nya yang menghadirkan suasana kurang bersih dan furnitur yang berbau lembab. Jadi di Omah Solo ini gw gak terlalu antusias untuk pesan menu.
Setelah pesanan datang, gw tambah kurang sreg dengan penggunaan wadah saji yang terlihat seadanya dan semaunya... (hhmmm.. hari gini kok masih ada rumah makan yang gak mencoba memberi yang terbaik bagi konsumen yang semakin hari semakin pemilih dan menghitung secara hukum ekonomi.. "dengan pengeluaran seminimal mungkin mendapatkan service dan kualitas semaksimal mungkin"... :-).....)
Sampai di sini kecewa nya gw mulai nambah...
Tapi.... setelah gw cicip rasa masakannya... kecewa gw hilang... karena rasa masakannya lumayan enak dan gak kurang bumbu..
Mungkin karena tempatnya masih baru, biarpun kesannya sama dengan Resto 30 yang lama, gw lebih bisa menikmati seruputan Soto Nggading Spesial nya... hhmmm.. enak juga ternyata...
Padahal sebelumnya kalau gw pesan menu sama di Resto 30, gw sama sekali gak bisa menikmati rasa masakannya.. coz udah harus menahan nafas untuk mengunci udara lembab masuk ke tenggorokan.. hehehe..
Nasi liwet komplitnya juga enak.. gak jauh beda dengan nasi liwet keprabon bu Lemu... biarpun bumbunya gak nendang2 amat, tapi masih bisa masuk kategori lumayan. Hanya penyajiannya yang gak menarik banget. Penggunaan daun pisang digabung dengan piring porselen berprofil gak match dengan daun pisang. Belum lagi sayur labu yang ditaruh di wadah cangkir kecil yang diletakkan di piring nasi... Gak ada indah2 nya...
Tengkleng Bakar nya seporsi terdiri dari 2 iga sapi yang berukuran jumbo.. seperti di rumah makan makasar. Dilengkapi kuah bening jika ada yang suka untuk dinikmati bersama kuahnya.
Rasanya tengkleng bakar ini juga enak. Bumbu nya cukup pas. Ukuran porsinya cuma bisa untuk orang dewasa yang lagi kelaparan... buat yang sekedar icip2, pastinya harus berbagi dengan teman sebelahnya...
Bakmie Jogja made ini Omah Solo ini lumayan enak. Yang pernah makan bakmi Jogja di Jogja nya, konon di sana kuah mie nya tidak terlalu berminyak. Sementara di Omah Solo ini lapisan minyak di kuah mie nya terlihat cukup banyak...
Rasanya? Enak juga siy menurut yang memesan menu ini.....hehehe.. gw sendiri gak ikutan nyoba... porsinya juga besar... mengenyangkan.
Boleh juga lah untuk yang kangen sama masakan Solo.. jenis2 masakan Solo di sini cukup banyak bisa ditemui.. termasuk appetizer dan dessert khas kota Solo...
Harga? Cukup sesuai dengan rasa dan porsi yang diterima... buat total kerusakan di 4 menu di atas plus teh poci, menghabiskan 97K aja...
Ada tempat makan yang terbilang baru di Jl.Simatupang. Memenuhi kebutuhan para pekerja yang kini banyak menghuni gedung2 baru perkantoran di sepanjang jalan tersebut.
Rumah makan ini diberi nama Omah Solo, masih satu manajemen dengan Resto 30 yang salah satunya juga berada di jalan yang sama. Dengan tambahan tagline "wisata kuliner khas Solo", manajemen ingin memberikan kenyamanan yang lebih bagi penggemar masakan Resto 30 dengan membangun brand baru yang lebih mencitrakan ke-Solo-an rumah makan ini.
Bangunan yang ditempati adalah sebuah rumah lama dengan halaman yang cukup luas untuk menampung lebih dari 10 kendaraan. Lebih nyaman dibanding Resto 30 yang memiliki lahan parkir terbatas dan bangunan yang lebih menyerupai rumah tumbuh karena pelebaran ruang2 makannya yang sama sekali tidak terencana dengan jelas.
Desain interior dan furnitur yang digunakan di Omah Solo bisa dibilang sama persis dengan Resto 30... berkesan jadoel, suram. Menjadikannya terlihat kurang bersih, padahal seluruh furnitur nya baru.
Sebelum tau bahwa rumah makan ini masih satu atap dengan manajemen Resto 30, gw udah bisa merasakan atmosfir yang sama. Atmosfir tempat makan yang kurang nyaman buat gw. Dan agak sedikit parno dengan rasa pengap dan lembab di ruang2 makan di Resto 30. Jadinyalah begitu tau rumah makan ini punya manajemen yang sama, gw udah gak kaget.. karena 'aroma' yang terekam begitu masuk dari pintu masuk udah sama persis dengan Resto 30. Itu membuat gw agak ilfil, tapi tetap mesti dicoba karena belum pernah 'mencicipi' setelah bangunan ini mengadakan grand opening beberapa waktu yang lalu.
Sejujurnya gw gak pernah bisa menikmati masakan yang dibuat di Resto 30 karena suasana ruang nya yang menghadirkan suasana kurang bersih dan furnitur yang berbau lembab. Jadi di Omah Solo ini gw gak terlalu antusias untuk pesan menu.
Setelah pesanan datang, gw tambah kurang sreg dengan penggunaan wadah saji yang terlihat seadanya dan semaunya... (hhmmm.. hari gini kok masih ada rumah makan yang gak mencoba memberi yang terbaik bagi konsumen yang semakin hari semakin pemilih dan menghitung secara hukum ekonomi.. "dengan pengeluaran seminimal mungkin mendapatkan service dan kualitas semaksimal mungkin"... :-).....)
Sampai di sini kecewa nya gw mulai nambah...
Tapi.... setelah gw cicip rasa masakannya... kecewa gw hilang... karena rasa masakannya lumayan enak dan gak kurang bumbu..
Mungkin karena tempatnya masih baru, biarpun kesannya sama dengan Resto 30 yang lama, gw lebih bisa menikmati seruputan Soto Nggading Spesial nya... hhmmm.. enak juga ternyata...
Padahal sebelumnya kalau gw pesan menu sama di Resto 30, gw sama sekali gak bisa menikmati rasa masakannya.. coz udah harus menahan nafas untuk mengunci udara lembab masuk ke tenggorokan.. hehehe..
Nasi liwet komplitnya juga enak.. gak jauh beda dengan nasi liwet keprabon bu Lemu... biarpun bumbunya gak nendang2 amat, tapi masih bisa masuk kategori lumayan. Hanya penyajiannya yang gak menarik banget. Penggunaan daun pisang digabung dengan piring porselen berprofil gak match dengan daun pisang. Belum lagi sayur labu yang ditaruh di wadah cangkir kecil yang diletakkan di piring nasi... Gak ada indah2 nya...
Tengkleng Bakar nya seporsi terdiri dari 2 iga sapi yang berukuran jumbo.. seperti di rumah makan makasar. Dilengkapi kuah bening jika ada yang suka untuk dinikmati bersama kuahnya.
Rasanya tengkleng bakar ini juga enak. Bumbu nya cukup pas. Ukuran porsinya cuma bisa untuk orang dewasa yang lagi kelaparan... buat yang sekedar icip2, pastinya harus berbagi dengan teman sebelahnya...
Bakmie Jogja made ini Omah Solo ini lumayan enak. Yang pernah makan bakmi Jogja di Jogja nya, konon di sana kuah mie nya tidak terlalu berminyak. Sementara di Omah Solo ini lapisan minyak di kuah mie nya terlihat cukup banyak...
Rasanya? Enak juga siy menurut yang memesan menu ini.....hehehe.. gw sendiri gak ikutan nyoba... porsinya juga besar... mengenyangkan.
Boleh juga lah untuk yang kangen sama masakan Solo.. jenis2 masakan Solo di sini cukup banyak bisa ditemui.. termasuk appetizer dan dessert khas kota Solo...
Harga? Cukup sesuai dengan rasa dan porsi yang diterima... buat total kerusakan di 4 menu di atas plus teh poci, menghabiskan 97K aja...
Omah Solo
Jl.TB.Simatupang no. 31A
Cilandak
Jakarta Selatan
Tel. (021) 7890940
“For the millions of us who live glued to computer keyboards at work and TV monitors at home, food may be more than entertainment. It may be the only sensual experience left.”
Jl.TB.Simatupang no. 31A
Cilandak
Jakarta Selatan
Tel. (021) 7890940
“For the millions of us who live glued to computer keyboards at work and TV monitors at home, food may be more than entertainment. It may be the only sensual experience left.”
Minggu, Juli 13, 2008
Cake Decorating
Ada kelas menarik yang diadakan Orange Kitchen di hari minggu lalu.. Kelas Cake Decorating dengan Butter Creame. Secara gw baru tau teknik gunain beberapa spuit yang biasa dipake jaman baheula.. jaman masih nge-loyang di kuliahan doeloe..
Jam 9 pagi udah di Titan, on time sesuai jadwal yang diinfokan admin.. keliatannya kelas masih kosong dan peserta masih banyak yang window shopping di bawah..
Ternyata gak cuma buat belanja bahan, tapi ada juga yang baru beli perabotan minimal yang mesti dibawa peserta.. hehehe... gak cuma gw sendiri tho yang sistem SKS nyiapin barang2 perlengkapan perang...
Tiap peserta dikasih jatah 1 cake lapis surabaya untuk cake dasar. Ditambah 7 spuit yang berbeda jenis.
Mulai latihan dekor dengan Butter Creame biasa dari jam 9 sampai break makan siang. Sesudah break baru dikasih butter creame betulan yang siap dikasih pewarna apapun untuk dijadikan dekor nya cake. Keliatannya banyak peserta yang udah cukup lihai untuk ngebuat dekor cake. Gak canggung lagi untuk mengaplikasikan berbagai bentuk dekor dengan beragam spuit di atas cake yang udah disediakan. Sibuk mencampur BC dengan berbagai warna yang dimaui.
Asyik juga ngeliat ibu2 rame hilir mudik nyari peralatan plus botol2 warna buat nyampur BC nya.. serius melototin spuit dan ngatur nafas biar hasil cetakan spuitnya sempurna.
Gw sendiri gak banyak naru aplikasi spuit.. karena lebih enak ngeliatin dekor di kanan kiri yang lucu2 dan cute2 banget...
Biar rada2 gagal waktu latihan bikin rose di jam latihan tadi, akhirnya sukses juga gw bikin mawar sebagai finishing touch dekor gw... ppffffuuiiih!... hihihi...
Yang bikin orang bengong itu karena gw nyampur2 warna BC si rose buat eksperimen warna nya... sementara yang lain ngeliat dengan ekspresi aneh bin ajaib... huehehehe...
hasilnya emang ajaib...seperti rose hasil silangan.. yang punya 3 warna.... hihihi...
Namanya kelas kan boleh2 aja dunk dibuat percobaan.. selama bukan pesenan orang...
Ada kelas menarik yang diadakan Orange Kitchen di hari minggu lalu.. Kelas Cake Decorating dengan Butter Creame. Secara gw baru tau teknik gunain beberapa spuit yang biasa dipake jaman baheula.. jaman masih nge-loyang di kuliahan doeloe..
Jam 9 pagi udah di Titan, on time sesuai jadwal yang diinfokan admin.. keliatannya kelas masih kosong dan peserta masih banyak yang window shopping di bawah..
Ternyata gak cuma buat belanja bahan, tapi ada juga yang baru beli perabotan minimal yang mesti dibawa peserta.. hehehe... gak cuma gw sendiri tho yang sistem SKS nyiapin barang2 perlengkapan perang...
Tiap peserta dikasih jatah 1 cake lapis surabaya untuk cake dasar. Ditambah 7 spuit yang berbeda jenis.
Mulai latihan dekor dengan Butter Creame biasa dari jam 9 sampai break makan siang. Sesudah break baru dikasih butter creame betulan yang siap dikasih pewarna apapun untuk dijadikan dekor nya cake. Keliatannya banyak peserta yang udah cukup lihai untuk ngebuat dekor cake. Gak canggung lagi untuk mengaplikasikan berbagai bentuk dekor dengan beragam spuit di atas cake yang udah disediakan. Sibuk mencampur BC dengan berbagai warna yang dimaui.
Asyik juga ngeliat ibu2 rame hilir mudik nyari peralatan plus botol2 warna buat nyampur BC nya.. serius melototin spuit dan ngatur nafas biar hasil cetakan spuitnya sempurna.
Gw sendiri gak banyak naru aplikasi spuit.. karena lebih enak ngeliatin dekor di kanan kiri yang lucu2 dan cute2 banget...
Biar rada2 gagal waktu latihan bikin rose di jam latihan tadi, akhirnya sukses juga gw bikin mawar sebagai finishing touch dekor gw... ppffffuuiiih!... hihihi...
Yang bikin orang bengong itu karena gw nyampur2 warna BC si rose buat eksperimen warna nya... sementara yang lain ngeliat dengan ekspresi aneh bin ajaib... huehehehe...
hasilnya emang ajaib...seperti rose hasil silangan.. yang punya 3 warna.... hihihi...
Namanya kelas kan boleh2 aja dunk dibuat percobaan.. selama bukan pesenan orang...
Sabtu, Juli 12, 2008
Sate Ayam & Martabak Sambas
Pastinya buat orang yang tinggal di Jakarta sejak kecil udah tau keberadaan Sate Ayam di depan taman Jl.Sambas Panglima Polim. Dari arah fatwamati nuju Blok M, posisinya di sebelah kiri jalan raya Panglima Polim, persis berseberangan dengan kantor biro perjalanan umroh Patuna.
Di Jl.Sambas ini berjejer 3 pedagangan sate plus 1 gerobak martabak telor. Udah sekitar 20 tahun an mereka dagang disitu dengan pelanggan dari berbagai lapisan masyarakat dan lapisan generasi..
Daging sate ayamnya empuk dan gak pake tambahan usus ato lemak... bumbu nya masuk sampai ke daging ayamnya.. sedap menurut ukuran gw yah.. cuma rada kegosongan nge bakarnya.. kalo itu siy udah umum para pedagang sate dorongan pasti mbakar satenya suka sampai bikin item2 di daging satenya.. bikin sate yang mestinya punya nilai plus karena proses nya dibakar dibanding di goreng, malah jadi gak sehat karena karsinogen nya tinggi.
Yang gw paling suka itu malah martabaknya. Sampai di rumah baru bisa nyicipi si martabak, coz makan seporsi sate tanpa lontong aja rasanya udah penuh banget... kalo ditambah lagi nyamil martabak bisa2 rasa sate yang enak jadi hilang.
Martabaknya pake kombinasi telur bebek dengan telur ayam, 2:1. Baunya telur gak ada sama sekali. Beda sma martabak2 Bandung. Tekstur martabaknya juga lebih padat dibanding dan lebih terasa kalau digigit. Rasa martabaknya sendiri gak terlalu istimewa.. biasa aja, tapi simpan dulu komentar selanjutnya.. karena kuah martabak nya itu yang ngebuat rasanya menjadi istimewa....
Kuah nya mirip banget dengan cuko nya mpek2.. kalo boleh dibilang itu memang cuko nya mpek2 palembang....
kuah cuko yang kental, cukup pedas, dan sedaaaaap....
Itu sebabnya gw bilang di awal tadi, kalau martabak ini istimewa. Karena dimakan bareng kuah cuko yang uenak.
Dulu, martabak mesirnya Rumah Makan Sederhana di Ampera juga punya kuah yang serupa.. tapi belakangan kuahnya berubah seperti martabak kaki lima lazimnya... Padahal tadinya martabak rumah makan ini jadi salah satu favorit gw setelah martabak Kubang di Saharjo. Keliatannya di rumah makan sederhana ini ada kecenderungan berubah rasa setiap ada perubahan koki. Mestinya kalau sistem franchise udah punya SOP yang baku...
Pastinya buat orang yang tinggal di Jakarta sejak kecil udah tau keberadaan Sate Ayam di depan taman Jl.Sambas Panglima Polim. Dari arah fatwamati nuju Blok M, posisinya di sebelah kiri jalan raya Panglima Polim, persis berseberangan dengan kantor biro perjalanan umroh Patuna.
Di Jl.Sambas ini berjejer 3 pedagangan sate plus 1 gerobak martabak telor. Udah sekitar 20 tahun an mereka dagang disitu dengan pelanggan dari berbagai lapisan masyarakat dan lapisan generasi..
Daging sate ayamnya empuk dan gak pake tambahan usus ato lemak... bumbu nya masuk sampai ke daging ayamnya.. sedap menurut ukuran gw yah.. cuma rada kegosongan nge bakarnya.. kalo itu siy udah umum para pedagang sate dorongan pasti mbakar satenya suka sampai bikin item2 di daging satenya.. bikin sate yang mestinya punya nilai plus karena proses nya dibakar dibanding di goreng, malah jadi gak sehat karena karsinogen nya tinggi.
Yang gw paling suka itu malah martabaknya. Sampai di rumah baru bisa nyicipi si martabak, coz makan seporsi sate tanpa lontong aja rasanya udah penuh banget... kalo ditambah lagi nyamil martabak bisa2 rasa sate yang enak jadi hilang.
Martabaknya pake kombinasi telur bebek dengan telur ayam, 2:1. Baunya telur gak ada sama sekali. Beda sma martabak2 Bandung. Tekstur martabaknya juga lebih padat dibanding dan lebih terasa kalau digigit. Rasa martabaknya sendiri gak terlalu istimewa.. biasa aja, tapi simpan dulu komentar selanjutnya.. karena kuah martabak nya itu yang ngebuat rasanya menjadi istimewa....
Kuah nya mirip banget dengan cuko nya mpek2.. kalo boleh dibilang itu memang cuko nya mpek2 palembang....
kuah cuko yang kental, cukup pedas, dan sedaaaaap....
Itu sebabnya gw bilang di awal tadi, kalau martabak ini istimewa. Karena dimakan bareng kuah cuko yang uenak.
Dulu, martabak mesirnya Rumah Makan Sederhana di Ampera juga punya kuah yang serupa.. tapi belakangan kuahnya berubah seperti martabak kaki lima lazimnya... Padahal tadinya martabak rumah makan ini jadi salah satu favorit gw setelah martabak Kubang di Saharjo. Keliatannya di rumah makan sederhana ini ada kecenderungan berubah rasa setiap ada perubahan koki. Mestinya kalau sistem franchise udah punya SOP yang baku...
Prefere'72
Lunch out bareng keluarga di akhir minggu kemarin di Pacific Place... milih tempat di perahu layar buatan di food hall nya.. Nyobain makanannya Prefere '72 Rice & Noodle...
Ternyata enak juga.. terutama menu Special Oxtail Soup nya... Kuah sup nya sedap banget... (secara gw gak makan si oxtailnya.. tapi dari komen adek gw katanya ok juga... sementara buat nyokap yang udah gak bisa gigit kaya' anak muda, oxtailnya masih kurang empuk.. hehehe).
Tapi secara keseluruhan, si oxtail ini endang bambang gulindang...alias sodap.
Menu Tom Yum Noodles Soup nya buat gw kurang pas.. lebih enak kalo rasa manisnya dikurangi.. jadi lebih fokus ke rasa spicy n pedes nya... pasti lebih enak.. karena bumbu isi tom yum nya sendiri udah banyak dan isinya mangkok nya juga penuh dengna sea food n jamur... jadi sayang banget kan kalo rasa kuah nya lebih dominan rasa manis. Kalau dikurangi rasa manisnya mungkin bisa ngalahin rasa Tom Yum favorit gw yang ada di kantin di Mangga Dua sana... Coz Tom Yum yang satu itu enak nya luaarrrr biasaaaa.... hehehe...
Mushroom Chicken Noodles Soup di resto ini rasanya biasa aja. Gak terlalu otentik..
Bentuknya persis mie ayam.. tapi rasa mie ayam cina nya kurang banget.. standard aja lah.
Gw lebih suka masakan mie yang otentik.. lebih pas buat lidah gw..
Tapi bukan berarti gak enak lho.. cuma biasa2 aja...
Untuk harga, kerusakan buat 3 item itu sekitar 100k.
Lunch out bareng keluarga di akhir minggu kemarin di Pacific Place... milih tempat di perahu layar buatan di food hall nya.. Nyobain makanannya Prefere '72 Rice & Noodle...
Ternyata enak juga.. terutama menu Special Oxtail Soup nya... Kuah sup nya sedap banget... (secara gw gak makan si oxtailnya.. tapi dari komen adek gw katanya ok juga... sementara buat nyokap yang udah gak bisa gigit kaya' anak muda, oxtailnya masih kurang empuk.. hehehe).
Tapi secara keseluruhan, si oxtail ini endang bambang gulindang...alias sodap.
Menu Tom Yum Noodles Soup nya buat gw kurang pas.. lebih enak kalo rasa manisnya dikurangi.. jadi lebih fokus ke rasa spicy n pedes nya... pasti lebih enak.. karena bumbu isi tom yum nya sendiri udah banyak dan isinya mangkok nya juga penuh dengna sea food n jamur... jadi sayang banget kan kalo rasa kuah nya lebih dominan rasa manis. Kalau dikurangi rasa manisnya mungkin bisa ngalahin rasa Tom Yum favorit gw yang ada di kantin di Mangga Dua sana... Coz Tom Yum yang satu itu enak nya luaarrrr biasaaaa.... hehehe...
Mushroom Chicken Noodles Soup di resto ini rasanya biasa aja. Gak terlalu otentik..
Bentuknya persis mie ayam.. tapi rasa mie ayam cina nya kurang banget.. standard aja lah.
Gw lebih suka masakan mie yang otentik.. lebih pas buat lidah gw..
Tapi bukan berarti gak enak lho.. cuma biasa2 aja...
Untuk harga, kerusakan buat 3 item itu sekitar 100k.
Prefere'72 Rice & Noodle
Pacific Place #4-56
Tel. (021) 57973158
Pacific Place #4-56
Tel. (021) 57973158
Kamis, Juli 10, 2008
SOP SUM2 PROKLAMASI
Sop sum2 ini letaknya di dekat pelataran patung proklamator Soekarno-Hatta... persis di bawah kolong jembatan Kereta Api yang hilir mudik menuju stasiun Cikini.
Nama warungnya Warung Sate Semarang Pak Bustaman. Kok bisa yah nama warungnya warung sate tapi menu favorit nya malah sop sum2...
Duduk di warung ini jadi mengingatkan gw dengan warung2 sejenis di Jepang yang juga memanfaatkan lahan kolong jembatan Kereta Api di seputaran stasiun2 kereta api di sana untuk dijadikan warung2 makan kecil.. Tiap sebentar mesti rela untuk dengerin lintasan kereta api yang bunyi berisik dilalui oleh gerbong2 kereta... hehehe...
Sop sum2 di warung ini termasuk porsi yang besar untuk makan siang. Semangkuk besar wadah sop terisi penuh dengan potongan tulang2 berisi sum2...
Kuah sopnya dibuat dengan bumbu yang agak tawar. Mungkin agar konsumen yang kurang suka dengan bumbu full bisa tetap menikmati sop ini. Buat yang suka full spicy, bisa ditambahkan sendiri garam, lada atau jeruk nipis nya sesuai dengan selera yang disukai.
Rasa kuahnya tergolong biasa, tidak istimewa. Sum2 nya, sayang banget gak bisa gw cicip karena bukan termasuk menu yang bisa gw makan.. tapi dari cara teman2 gw menyeruput dan menikmati sum2 nya, bisa ditebak rasanya pasti sedap...
Sate ayam yang juga tersedia di warung ini rasanya lumayan enak dan tidak banyak menggunakan kulit atau lemak.. Bumbu kacang atau bumbu kecapnya juga cukup enak. Asal jangan mengikutkan nasi putihnya yang benar2 kualitas warung... tidak hangat dan agak keras.
Selain sate ayam, ada juga menu sate kambing yang disajikan plus dengan setusuk sate hati kambing. Keliatannya cukup menggugah selera makan siang...
Sayang juga, gw gak bisa info kan apapun untuk sate kambing nya... coz gak ikutan menyantap sate yang satu ini...
Sop sum2 ini letaknya di dekat pelataran patung proklamator Soekarno-Hatta... persis di bawah kolong jembatan Kereta Api yang hilir mudik menuju stasiun Cikini.
Nama warungnya Warung Sate Semarang Pak Bustaman. Kok bisa yah nama warungnya warung sate tapi menu favorit nya malah sop sum2...
Duduk di warung ini jadi mengingatkan gw dengan warung2 sejenis di Jepang yang juga memanfaatkan lahan kolong jembatan Kereta Api di seputaran stasiun2 kereta api di sana untuk dijadikan warung2 makan kecil.. Tiap sebentar mesti rela untuk dengerin lintasan kereta api yang bunyi berisik dilalui oleh gerbong2 kereta... hehehe...
Sop sum2 di warung ini termasuk porsi yang besar untuk makan siang. Semangkuk besar wadah sop terisi penuh dengan potongan tulang2 berisi sum2...
Kuah sopnya dibuat dengan bumbu yang agak tawar. Mungkin agar konsumen yang kurang suka dengan bumbu full bisa tetap menikmati sop ini. Buat yang suka full spicy, bisa ditambahkan sendiri garam, lada atau jeruk nipis nya sesuai dengan selera yang disukai.
Rasa kuahnya tergolong biasa, tidak istimewa. Sum2 nya, sayang banget gak bisa gw cicip karena bukan termasuk menu yang bisa gw makan.. tapi dari cara teman2 gw menyeruput dan menikmati sum2 nya, bisa ditebak rasanya pasti sedap...
Sate ayam yang juga tersedia di warung ini rasanya lumayan enak dan tidak banyak menggunakan kulit atau lemak.. Bumbu kacang atau bumbu kecapnya juga cukup enak. Asal jangan mengikutkan nasi putihnya yang benar2 kualitas warung... tidak hangat dan agak keras.
Selain sate ayam, ada juga menu sate kambing yang disajikan plus dengan setusuk sate hati kambing. Keliatannya cukup menggugah selera makan siang...
Sayang juga, gw gak bisa info kan apapun untuk sate kambing nya... coz gak ikutan menyantap sate yang satu ini...
Rabu, Juli 02, 2008
ONE DAY COURSE AT NY.LIEM
Ada promo menarik dari Landkrone bekerjasama dengan pengusaha kue Ny.Liem dari Bandung untuk mengadakan kursus sehari cookies dan aneka lapis legit.
Bareng anggota Lafempat akhirnya gw ikutan rombongan Jakarta ke Bandung.
Kumpul di Titan Fatmawati naik bis wisata... coz yang ikutan gak cuma kelompok Lafempat karena promo ini ditujukan untuk umum dan siapa aja bisa ikutan. Yang pastinya orangnya cuma seputaran komunitas pencinta dapur... jadi ketemunya ya itu itu juga.. hehehe..
Ceritanya dijadwalkan berangkat jam 7am dan tiba di Jakarta lagi jam 7pm... Jadwal ya tinggal jadwal aja karena kalau urusannya dengan ibu2.. udah pasti susah banget dibikin tepat waktu... fleksibilitas molornya mesti 2x lipat kalo memungkinkan.. hihihi..
Tapi ya syukur juga akhirnya bisa berangkat dengan sukses setelah harus menunggu ibu Dian yang dateng dengan tergopoh2 karena memang udah terlambat berat dari batas waktu yang ditentukan... masih dengan rambut basah habis keramas dan beberapa potluck yang dibawa untuk camilan pagi (sogokan supaya gak kena marah temen2 serombongan... hehehe...)...
Sampai di Bandung sekitar 10.45 an... langsung berhenti di gedung baru pusat pelatihan Ny.Liem di jl.Naripan. Gedung bertingkat 3 yang masih dalam tahap finishing...
Bermula dari rumah di jalan yang sama.. hanya beberapa blok sebelum gedung baru yang megah berdiri ini, Ny.Liem memulai usahanya sebagai produsen kue untuk berbagai tempat. Dari info Dhani, diceritakan bahwa toko kue kecil yang dibuka di rumah itu adalah untuk menampung minat pembeli yang kemudian juga berkembang menjadi Toko Bahan Kue (tbk) dan akhirnya muncul kegiatan kursus kue yang menjadi besar dan terkenal tidak hanya oleh komunitas lokal tapi juga tenar sampai ke negri jiran...
Kini setelah ada keikutsertaan generasi kedua dalam manajemen nya, kursus ini berubah menjadi sebuah pusat pelatihan dengan legitimasi yang jauh lebih besar lagi.
Rintisan usaha yang patut di banggakan oleh anak, cucu, dan cicitnya!
Lantai 3 di bangunan baru merupakan sebuah aula yang bisa menampung sekitar 200an peserta dilengkapi kitchen set yang lengkap untuk sebuah demo.
Tak menunggu lama, kelas kursus sehari dimulai. Dengan Overhead Screen dan tambahan TV LCD besar, demo yang dilakukan oleh pengajar bisa terlihat jelas dari berbagai sudut ruang. Suara pengajar yang cukup jelas terdengar dan penanyangan setiap step by step nya di layar besar cukup membuat kelas ini bisa diikuti tanpa banyak pertanyaan.
Dimulai dengan membuat berbagai aneka cake lapis legit dan roll lapis legit dan ditutup dengan pembuatan cookies cantik beraneka bentuk dan rupa.
Kelas berjalan dengan menarik dan peserta keliatan cukup puas dengan demo yang dilakukan langsung oleh generasi ke 2 Ny.Liem. Pengajar juga tidak pelit dengan berbagi tips dan trik yang bisa diterapkan dalam pembuatan setiap resepnya.
Hasil setiap resep yang sudah disiapkan sebelum kelas dimulai dibagikan satu2 ke para peserta untuk bisa dicicipi, dan hasil dari demo yang dilakukan dijadikan door prize pada saat selesai acara kursus.
Peserta dari Jakarta lebih banyak mendapatkan door prize, termasuk gw yang beruntung mendapat 1 apron cantik berlogo Ny.Liem... door prize ini gak jadi sampai ke rumah gw karena Dhani keliatan berminat banget dengan apron cantik ini.. akhirnya dia tukar guling dengan door prize nya yang berupa paket irisan lapis legit roll hasil demo tadi.
Jam 4an lebih rombongan pulang kembali ke Jakarta dengan segala kesan dan cerita..
Sampai di Titan Jakarta sekitar jam 7an malam...
Ada promo menarik dari Landkrone bekerjasama dengan pengusaha kue Ny.Liem dari Bandung untuk mengadakan kursus sehari cookies dan aneka lapis legit.
Bareng anggota Lafempat akhirnya gw ikutan rombongan Jakarta ke Bandung.
Kumpul di Titan Fatmawati naik bis wisata... coz yang ikutan gak cuma kelompok Lafempat karena promo ini ditujukan untuk umum dan siapa aja bisa ikutan. Yang pastinya orangnya cuma seputaran komunitas pencinta dapur... jadi ketemunya ya itu itu juga.. hehehe..
Ceritanya dijadwalkan berangkat jam 7am dan tiba di Jakarta lagi jam 7pm... Jadwal ya tinggal jadwal aja karena kalau urusannya dengan ibu2.. udah pasti susah banget dibikin tepat waktu... fleksibilitas molornya mesti 2x lipat kalo memungkinkan.. hihihi..
Tapi ya syukur juga akhirnya bisa berangkat dengan sukses setelah harus menunggu ibu Dian yang dateng dengan tergopoh2 karena memang udah terlambat berat dari batas waktu yang ditentukan... masih dengan rambut basah habis keramas dan beberapa potluck yang dibawa untuk camilan pagi (sogokan supaya gak kena marah temen2 serombongan... hehehe...)...
Sampai di Bandung sekitar 10.45 an... langsung berhenti di gedung baru pusat pelatihan Ny.Liem di jl.Naripan. Gedung bertingkat 3 yang masih dalam tahap finishing...
Bermula dari rumah di jalan yang sama.. hanya beberapa blok sebelum gedung baru yang megah berdiri ini, Ny.Liem memulai usahanya sebagai produsen kue untuk berbagai tempat. Dari info Dhani, diceritakan bahwa toko kue kecil yang dibuka di rumah itu adalah untuk menampung minat pembeli yang kemudian juga berkembang menjadi Toko Bahan Kue (tbk) dan akhirnya muncul kegiatan kursus kue yang menjadi besar dan terkenal tidak hanya oleh komunitas lokal tapi juga tenar sampai ke negri jiran...
Kini setelah ada keikutsertaan generasi kedua dalam manajemen nya, kursus ini berubah menjadi sebuah pusat pelatihan dengan legitimasi yang jauh lebih besar lagi.
Rintisan usaha yang patut di banggakan oleh anak, cucu, dan cicitnya!
Lantai 3 di bangunan baru merupakan sebuah aula yang bisa menampung sekitar 200an peserta dilengkapi kitchen set yang lengkap untuk sebuah demo.
Tak menunggu lama, kelas kursus sehari dimulai. Dengan Overhead Screen dan tambahan TV LCD besar, demo yang dilakukan oleh pengajar bisa terlihat jelas dari berbagai sudut ruang. Suara pengajar yang cukup jelas terdengar dan penanyangan setiap step by step nya di layar besar cukup membuat kelas ini bisa diikuti tanpa banyak pertanyaan.
Dimulai dengan membuat berbagai aneka cake lapis legit dan roll lapis legit dan ditutup dengan pembuatan cookies cantik beraneka bentuk dan rupa.
Kelas berjalan dengan menarik dan peserta keliatan cukup puas dengan demo yang dilakukan langsung oleh generasi ke 2 Ny.Liem. Pengajar juga tidak pelit dengan berbagi tips dan trik yang bisa diterapkan dalam pembuatan setiap resepnya.
Hasil setiap resep yang sudah disiapkan sebelum kelas dimulai dibagikan satu2 ke para peserta untuk bisa dicicipi, dan hasil dari demo yang dilakukan dijadikan door prize pada saat selesai acara kursus.
Peserta dari Jakarta lebih banyak mendapatkan door prize, termasuk gw yang beruntung mendapat 1 apron cantik berlogo Ny.Liem... door prize ini gak jadi sampai ke rumah gw karena Dhani keliatan berminat banget dengan apron cantik ini.. akhirnya dia tukar guling dengan door prize nya yang berupa paket irisan lapis legit roll hasil demo tadi.
Jam 4an lebih rombongan pulang kembali ke Jakarta dengan segala kesan dan cerita..
Sampai di Titan Jakarta sekitar jam 7an malam...
Ny.Liem
Kursus kue, roti & masakan
Jl.Naripan 80
Bandung 40112
Tel. (022) 422 3488
Kursus kue, roti & masakan
Jl.Naripan 80
Bandung 40112
Tel. (022) 422 3488
Langganan:
Postingan (Atom)