“ You are What you eat…”
... petikan ucapan gastronom William Wongso di salah satu seminarnya yang pernah gw ikuti beberapa waktu lalu.
Trend hidup sehat di kalangan orang muda sudah semakin menggema. Terlebih saat muncul issue global warming dan memaksa setiap orang untuk mengubah gaya hidupnya serba Go Green.
Mulai dari mengurangi penggunaan hair spray, pemakaian wadah daur ulang, mengganti kantong plastik 'kresek' dengan tas belanja, sampai trend yang meluas untuk mengkonsumsi makanan yang serba organik.
Paling tidak, setiap orang diharapkan bisa berpartisipasi mengubah wajah dunia dari dampak global warming.
Hidup sehat di masa muda ibarat hitungan dana pensiun dari seorang Safir Senduk sebagai pakar konsultan keuangan.
Momentum "melek sehat" ini dirasakan sebagai peluang yang baik bagi para pengusaha jasa makanan untuk menambahkan paket menu sehat dalam daftar menu catering mereka. Dengan dibantu oleh para ahli gizi, mereka menyediakan jasa konsultasi untuk bisa menentukan menu yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Banyak ragam alasan orang menggunakan jasa catering guna melengkapi kebutuhan menu sehat harian yang dikonsumsinya. Mulai dari urusan kehamilan guna menjaga kesehatan bayi dalam kandungan, program pelangsingan, sampai urusan makanan sehat karena penyakit, atau malah semata-mata memang hanya untuk memelihara kesehatan yang sudah ada.
Nuben Catering adalah salah satu jasa catering yang menyediakan menu sehat sesuai program yang akan diikuti oleh konsumen.
Hasil surfing di internet dan komen2 dari para blogger membuat gw tertarik untuk menggunakan jasa mereka. Ini juga karena Mr.Bo di rumah udah mulai kurang semangat untuk makan masakan yang ada di rumah. Jadi buat variasi, gw rasa gak ada salahnya nyoba menu sehat yang ditawarkan jasa catering ini.
Sebenarnya udah cukup lama juga Mr.Bo hidup dengan menu sehat ala beliau sendiri. Nge racik masakan yang gak lagi menggunakan minyak goreng. Sementara urusan nasi malah udah itungan puluhan tahun gak lagi disentuh. Konon nasi adalah sahabat manusia indonesia sejati, tapi juga bisa menjadi biang keladi dari penyakit. Begitulah pakem yang dibuat Mr.Bo.
Pihak Nuben meminta data akhir konsumen, termasuk di dalamnya, usia, BB, TB, dan hasil lab akhir yang masih valid, sebelum menentukan menu diet yang bisa dikonsumsi.
Barulah kemudian diberikan daftar menu per hari yang bisa dipilih dalam 3 jenis masakan, yaitu Indonesian, Asian dan Western, yang masing2 berbeda untuk Lunch dan Diner.
Di tiap jenis masakan masing2 terdiri dari 5 jenis menu sajian, mulai dari appetizer, main dishes dan dessert. Dikirimkan dalam paket box kayu ala Jepang dengan pita gold yang mengikat box tsb. Di dalamnya, tiap2 menu tersusun dalam 6 box kayu yang sejenis dengan box luar. Cukup menarik.

Rasanya pas jika minimum pembelanjaan untuk menu sehat ini berkisar lebih dari Rp50.000/pax....
"sehat itu mahal Jeng..."
so rawatlah kesehatan yang sudah diberikan kepada Jeng-Jeng sekalian sehingga bisa langgeng sampai akhir hayat di kandung badan...
"Let's Go Green!!.."
Jl.Sekolah Kencana III TF/11
Jakarta Selatan 12310
Tel. (021) 765 4777
E-mail: nuben@nuansaboga.co.id
Jakarta Selatan 12310
Tel. (021) 765 4777
E-mail: nuben@nuansaboga.co.id

Bubar jam kantor, masih punya waktu banyak sebelum film yang mulai jam 7.15pm.

Selesai isi perut, karena Teteh memang lum makan siang tadi, kita bergegas ke bioskop.. gak lupa nyangu Popcorn manis se ember kecil... (katanya udah makan yah.. tapi kok masih nyagu... dan yang ikutan nyomot juga yang udah makan full lho...kekeke...namanya juga camilan yak.. kan mesti dicamilin....)

Dim Sum nya yang punya cara makan beda dengan Dim Sum kebanyakan, ngebikin si We2 patah semangat buat nyoba.. ribet katanya.. tapi juga taste nya mungkin gak cucok yang sama dia.. kekeke
Udon nya biasa aja.. Mie Jepangnya gak terlalu greget, bumbunya juga biasa.. Penyajian Mie Udon ini kurang ok ya buat resto kelas kaya' Din Tai Fung ini. Gak wah.
Terletak di Jl.Sersan Bajuri, Kompleks Perumahan Graha Puspa, Cihideung, rumah makan ini mengusung konsep makan di sawah... seperti petani yang makan di saung di tengah2 sawah mereka. Saung2 buatan yang dibuat seperti gazebo dengan atap rumbia.. mengelilingi area taman buatan dan sawah buatan...
Saung2 yang dibangun di areal taman terbuka maupun di persawahan terlihat begitu asri bersanding dengan alam.


Berkeliling tempat ini , me-lihat2 seluruh areal makan rumah makan ini, dan... menemukan pintu rahasia menuju resort cantik yang dibangun persis bersebelahan dengan areal makan.




Jalan2 ke daerah Subang... siapa yang tak kenal kalau daerah ini adalah penghasil Nanas yang manisnya sudah amat terkenal.

Bagi penghuni Sari Ater Resort diberikan free pass ke kolam umum pemandian air panas. Ada beberapa kolam yang disediakan di sana. Kolam besar utama, kolam private (yang sebenarnya gak beda dengan kolam utama), dan kolam kecil yang digunakan hanya untuk merendam kaki.

Beli alpukat mentega di jejeran warung2 sebelah Rumah makan ini.. pesanan nyokap..
Dari 3 tahap perawatan yang harus dilalui, rasanya siy hanya tahap pertama untuk massage yang memberikan nuansa Spa pada ruangannya. 2 tahap berikutnya seperti masuk ke ruangan fisioterapi di rumah sakit umum kelas melati.. hehehe..


Untuk rasa?... Black Noodlenya cukup spicy.. olive oilnya tetep dominan seperti kebanyakan masakan itali. Rasa Mie nya sendiri gak terlalu beda dengan mie yang plain..
Gw malah lebih suka Spaghetti nya.. coz lebih pedes.. pake cabe kering. Ditawari juga siy tambahan cabe rawit kalau memang suka pedes. Tapi gw pilih bumbu standard supaya tau rasa aslinya masakan ini.
Kalau Pitta Bread nya gw kira dalam bentuk roti pita kecil2 seperti dough ball gitu.. tapi ternyata tipis2 dan krispi, seperti nachos. Ada 3 warna berbeda, putih, merah jambu dan kuning. Masing2 warna punya rasa sendiri. Yang putih adalah jenis pitta plain, merah jambu itu terasa ada bumbu apa ya?.. hehehe.. gak ngerti deh. Kalo yang kuning itu rasa khas bumbu masakan India.. Dan gw lebih suka yang kuning. Di atas pitta bread ini ditaburi keju parmesan. Makannya dicolekin ke mayonaise. Enak juga buat camilan pengantar makan. Tapi karena jumlah kepingannya banyak banget, jadinya dimakan juga di akhir main course... hehehe..
Untuk Hazelnut Latte nya, rasa nya pas. Termasuk light .. tapi ok kok... karena pas.










