Siapa siy yang gak suka dengan makanan yang satu ini?Di kompleks Metropole Megaria Cikini ada warung makan Mpek2 yang udah dari jaman rikiplik jualan disitu.
Rasa mpek2nya itu memang enak. Selain empuk, rasa ikannya juga cukup mak nyuss. Cuka nya (yang oleh orang Palembang sendiri disebut "cuko") juga cukup manstab.. hehehe.. gak kental tapi juga gak encer. Aroma cuka dan rasa cukanya juga pas. Pedasnya juga pas, dan gak perlu ditambah sambal lagi buat orang2 yang gak terlalu suka pedas.
Dari dulu bentuk mpek2 nya memang tergolong kecil dibanding yang dijual oleh warung mpek2 yang lain. Tapi karena rasa dan kelembutan mpek2nya, ukuran menjadi nomor dua dalam pertimbangan pembeli.
Di hari2 w'en kadang kala jualannya sudah terjual habis sebelum waktunya tutup warung.
Padahal warungnya tidak pernah diperluas dan kapasitasnya tetap segitu2 aja. Tapi orang yang datang untuk menikmati mpek2 selalu saja datang silih berganti sampai dengan waktunya warung tutup. Belum lagi pembelian yang di order dalam jumlah banyak.
Sekedar info saja bahwa sekarang sudah ada warung mpek2 online langsung dari daerah asalnya, yaitu Palembang.
Waktu menemukan websitenya, gw excited banget karena udah ngebayangin bisa dapat mpek2 langsung asli dari Palembang. Pasti mak nyuss banget. Enak, nikmat, rasa ikannya nendang.. wis pokoke uenak tenaaaann.
Gw langsung nyoba pesen tiap2 itemnya... n setelah transfer lewat BCA, kirimannya dah diterima besok harinya. Sip banget.
Tapi bow.... gw kelewat berharap mungkin yah.... ternyata rasanya minus bangeeeetttt...
Aduuuhhh.... kecewa beratzzz....
Rasanya itu bener2 minus dari rasa mpek2 terburuk yang pernah gw coba di Jakarta. Can u imagine?
Rasa mpek2 nya cuma seperti tepung kanji yang diuleni thok. Gak ada terasa bumbunya, apalagi ikannya. Cukanya pun lempeng2 aja tuh rasanya. Malah gak jelas rasa manis gula jawanya atau cukanya. *Glek*
Untuk After Sales nya memang bagus. Karena besoknya gw ditanyain gimana rasanya (ini bisa dilakukan dengan YM bow... untuk hal ini gw salut dengan penjualnya karena mengikuti trend global internet marketing).
Waktu gw bilang rasanya kurang .. bla bla bla... tanggapannya malah kurang simpatik. Karena si penjual malah menganggap lidah gw yang kurang peka mbedain mpek2 enak atau gak...padahal gw udah amat hati2 pilih2 kata untuk memotivasi dia memperbaiki jualannya....
So.. untuk sementara, mpek2 favorit gw masih mpek2 yang dijual di warung2 di Jakarta.
Harganya juga masih terjangkau kok... mpek2 ukuran kecil di Megaria ini masih di angka 2500 rupiah saja.
Mpek-Mpek Megaria
Komplek Metropole, Megaria
Cikini
Telp. (021) 315 1227
Komplek Metropole, Megaria
Cikini
Telp. (021) 315 1227
"Fear less, hope more; Eat less, chew more; Talk less, say more, dan all good things will be yours.."

Tempat yang paling populer bagi penduduk DKI Jakarta. Mulai dari jaman baheula sampai sekarang, mulai dari nenek kakek sampai cucu cicit....
Konsep taman kota yang di gaung2 kan rupanya membawa 2 unit ruang eksebisi full kaca yang berdiri dengan congkak nya di taman ini. Desain nya mengingatkan kita pada bentuk gedung
Penyediaan fasilitas olahraga Basket dan Futsal yang sedang booming di Jakarta, membuat tempat ini banyak dilirik oleh orang2 yang kesulitan mencari tempat latihan.
Di area terdepan dari halaman utamanya, sudah keliatan kegiatan senam massal yang dipimpin oleh seorang instruktur perempuan. Tidak jauh berbeda dengan kegiatan yang diadakan di Senayan di hari Minggu pagi.
Banyak yang hanya melakukan jalan santai dengan teman atau keluarga, tapi banyak juga yang setia mengikuti instruktur senam, atau melakukan badminton ringan di tempat yang sama.


Andalan di rumah makan Kushi-Tei ini adalah Shabu-Shabu. Kebetulan banget, karena gw nyari masakan yang non minyak dan rendah kolesterol. Jadi bisa makan Shabu2 yang sayuran aja. Semua tinggal dicemplungin ke dalam kuah sup yang dipanaskan di atas kompor kecil.
Gw pilih yang spicy yang ternyata gak spicy2 amat rasanya. Tapi tergolong pas untuk yang lagi mengurangi garam. Gak terlalu plain, gak terlalu spicy, tapi juga gak terlalu asin. Cocok deh pilihan menu kali ini untuk keperluan gw.
Buat tambahan nya gw nyoba pesen Yaki Onigiri Salmon, yang bentuknya seperti sushi roll gitu tapi ini diisi ikan salmon suir dan di nasinya dibakar agak kering. Lebih besar dari sushi roll biasa, dan luarnya di balut dengan selembar rumput laut.
Buat appetizernya gw pesan Edamame.
Yang rada mahal itu Green Tea Sundae nya. Untuk 1 scoope nya Rp 20.000,-
Sempat di freeze seluruh kegiatannya persis menjelang bulan puasa tahun lalu, Bodysoul Fitness n Spa dibuka kembali di pertengahan Februari tahun ini.
Bentuk gedung dan ruangan yang belum terlihat apik dan nyaman tidak membuat para anggota, yang kebanyakan adalah para ekspat yang bermukim di daerah Kemang, merasa terganggu untuk melakukan aktifitas fitness rutin seperti biasanya.
Tapi gw kecele berat. Yang datang memang nasi putih beserta lauk nya yang disajikan di atas cobek, dan tidak keliatan sama sekali sambal merah segar diantara putihnya nasi.
Tempe Mendoan yang keluar belakangan, tampilannya juga sudah cukup menggiurkan dan keliatan enak. Dan gw gak salah tebak, karena tempe nya itu sendiri enak, dan bumbu balutan tempenya juga pas banget. Menggorengnya juga pas banget.
Rumah makan yang menyajikan menu utama Pecel Madiun komplit ini dibangun di atas tanah kebun. Dari depan hanya terlihat papan nama kecil berwarna merah bertuliskan Pecel Madiun. Jika jarang melewati jalur ini, lebih baik untuk mengurangi laju kendaraan agar tidak terlewat. Karena papan namanya hanyalah papan nama sederhana yang tidak eye catching, biarpun sudah di cat merah. Dan kondisi areal masuk rumah makan ini juga tidak menunjukkan bahwa disitu terdapat rumah makan. Pagar tembok setinggi 2 meteran membentang menutupi areal rumah makan, sehingga tidak terlihat tanda2 kesibukan sebuah rumah makan.

Persis di depan teras terdapat kolam air mancur mini yang menimbulkan kesejukan tersendiri.



Tempe bacem dan tahu bacemnya disini juga cocok buat gw. Gak kemanisan tapi bumbunya itu tetep mak nyus. Jawa timuran biasanya jarang ber manis2 ria seperti jawa tengah. Jadi cocok aja di lidah gw.
Minuman yang dijagoin di situ katanya es dawet, tapi setelah gw cicip rasanya juga biasa aja. Isinya selain cendol beras, juga ada bubur sum2 putih dan ketan hitam.