Kamis, Juni 19, 2008

RAJA RASA


Ampera Raya kini berbenah diri untuk siap2 menjadi gerbang selatan dari sentra tempat makan di sepanjang jalur Kemang Raya yang memang sudah ditumbuhi oleh rumah makan - rumah makan yang timbul tenggelam seperti jamur di musim hujan.

Peruntukan daerah Kemang sebagai hunian hampir berubah menjadi pusat bisnis dan usaha. Jalur yang semula hanya berada di sepanjang Kemang Raya kini mengalir sampai ke Ampera Raya dengan keberadaan bangunan2 baru untuk berbagai jenis usaha. Kemang Raya tidak sanggup menampung keinginan investor yang mulai melirik kawasan ini untuk membangun bisnisnya.

Setelah sukses dengan Kemang Food festive,yang jadi salah satu tempat hang out favorit kawula muda, dan perubahan2 konsep secara besar2an dari resto2 pemain lama di daerah ini agar bisa terus bertahan , kini salah satu pemain besar dari Bandung membuka cabang restonya di daerah Ampera.

Champ Group yang merupakan salah satu investor kuliner besar membuka cabang restoran Raja Rasa yang berpusat di Bandung.
Raja Rasa adalah restoran dengan konsep galeri yang membawa suasana saung yang nyaman dengan rimbunan pohon dan gemericik air kolam. Menempati lahan bekas restoran Padzzi Ulam dengan renovasi total baik bangunan maupun lansekap, restoran ini mampu menampung sekitar 400 orang dengan fasilitas 4 ruang VIP lengkap dengan perlengkapan presentasi kantor maupun seminar, serta 15 saung berdesain artistik.

Untuk daerah Kemang, restoran ini punya nilai tersendiri karena ruang parkir yang luas dan nyaman. Hanya resto Garage di Kemang Raya yang memiliki fasilitas parkir senyaman dan seluas resto ini.
Eksterior rumah makan ini juga amat menarik dan eye catching. Di kanan kiri area parkir depan dibatasi oleh tembok tinggi masif dari batu alam yang di bagian atasnya dilengkapi tanaman berbunga. Undak2an yang lebar dan tinggi untuk menuju pintu utama dining hall, membuatnya amat berbeda dari rumah makan - rumah makan yang ada di sepanjang Kemang Raya dan Ampera Raya.

Di pintu masuk diletakkan berbagai koleksi unik dari pemilik rumah makan ini. Berbagai koleksi rumah kerang yang berukuran raksasa, meja kayu yang berasal dari kayu gelondongan utuh dengan finishing yang cantik, bahkan replika dari dari kereta kencana salah satu kerajaan nusantara juga menyambut kita di pintu masuk nya.

Dining hall di lantai ini juga terlihat amat menarik dengan penggunaan furnitur yang beberapa diantaranya berbahan dasar rotan dan kayu. Yang bisa membuat anda kagum mungkin adalah salah satu meja makannya yang berasal dari potongan kayu gelondong utuh sepanjang hampir 5 meter! wow!... sangat indah!...
Di Bandung memang juga ada rumah makan yang menggunakan meja kayu dari kayu gelondongan seperti ini, tapi tidak ada yang sepanjang itu, dan pemiliknya adalah juga pengusaha kayu gelondong. Sehingga rumah makan nya dijadikan juga sebagai rumah pamer nya.

Turun satu lantai, kita sampai ke Dining Hall ke 2 dengan daya tampung yang lebih kecil dari yang diatas tetapi rupanya menjadi favorit pengunjung untuk menggunakan nya sebagai tempat kumpul2 ketimbang Dining Hall di lantai atas.
Dengan dinding2 kaca di seluruh ruangan yang langsung menghadap ke taman luar dan saung2 di luar, tak heran tempat makan di lantai bawah ini menjadi favorit pengunjung. View keluar akan menjadi cantik sekali dan suasana nyaman membuat kita bisa lupa bahwa kita masih berada di jakarta yang penuh sesak...

Saung2 di halaman belakang tediri dari 2 jenis, yaitu yang menggunakan meja makan biasa dan yang menggunakan gaya lesehan. Dua2 nya begitu cantik jika dilihat pada malam hari.. dengan permainan lampu dan suara riak air serta tambahan kipas angin - kipas angin besar, membuat saung menjadi amat nyaman.
Persis di tengah2 dari luar Dining Hall berdinding kaca, dibangun saung beratap rumbia. Amat sangat cantik untuk sebuah rumah makan yang masih berada di jantung Jakarta Selatan. Bentuknya mirip dengan saung2 di rumah makan Sapu Lidi di Bandung.. lengkap dengan jalan setapak dan taman2 yang asri...

Duduk di salah satu saung favorit yang tepat berada di sisi kolam ikan, dengan perabot lesehan bergaya tatami, keliatannya begitu menyejukkan dan mengurangi kepenatan yang ada.
Sodoran buku menu yang tampak eksklusif bak buku menu restoran2 fine dining, sudah bisa membuat kita menebak taksiran deretan harga yang ada di dalamnya.
Hhmmm.. setiap halamannya memiliki layout yang tersusun dengan baik dengan foto2 masakan nya yang jelas dibuat profesional. Nama2 setiap menunya tidak ada yang mengejutkan... sama dengan menu2 pilihan yang disodorkan di rumah makan - rumah makan sunda. Sebenarnya tidak terlalu menggiurkan, tapi bolehlah untuk mencoba menu favorit yang dijagokan disini berdasarkan masukan dari pramusaji. Cukup banyak daftar masakan di dalam menu tsb, tapi pilihan akhirnya ke Gurame Bakar Tasik. Katanya ini salah menu baru yang menjadi andalan disini. Sup Jagung Kepiting nya juga disebut sebagai salah satu sup favorit. Untuk Appetizernya disarankan Tahu Goreng Berbumbu. Sementara untuk nasinya, dicoba nasi goreng udang pete. Minumannya dipesan Fresh Raja Rasa Juice (katanya adalah campuran sayuran dan buah2an).

Tidak sampai 10 menit, satu per satu pesanan datang. Termasuk pelayanan yang bagus.
Dengan wadah yang unik2, sajian nya menjadi apik dan menggugah selera. Sup yang diletakkan di mangkuk dari batok kelapa dengan mangkuk2 kecil yang juga dari batuk kelapa, amat menunjang suasana etnik yang dibangun oleh rumah makan ini. Piring2 makan persegi empat yang berwarna terakota terjajar indah di meja makan antik dari kayu jati.
Sayangnya rasa dari masakan2 yang disajikan terlalu standard untuk ukuran kemewahan suasana dan perabotan yang diberikan.

Tahu Goreng Berbumbu, ternyata adalah tahu pong biasa yang digoreng dengan tepung ala mbok berek. Rasa tahu nya sama dengan tahu sumedang yang biasa banget, dan asin nya malah sungguh luar biasa...
Sleepy
Sup Jagung Kepitingnya terlihat cantik di dalam wadah batok kelapa.. rasanya juga biasa dan tidak menonjol, agak dominan manis. Sebenarnya sudah terwakili dengan warna sup yang merah seperti saus tomat.
Gurame Bakar Tasik, yang disebut jagoan baru, tampilannya tidak menggiurkan sama sekali. Keliatan hitam, entah karena penggunaan kecap yang banyak atau memang karena gosong waktu membakarnya. Dan ternyata memang agak gosong sehingga pahitnya gosong bisa tersisa di lidah. Bumbunya juga tidak luar biasa.. hanya ditambah kacang tanah yang rasanya sama sekali gak menambah enak rasa gurame bakarnya. Biasa sekali dan juga terlalu asin buat orang yang tidak terlalu suka dengan rasa asin. Pastinya juga menjadi musuh untuk orang2 yang punya masalah dengan kesehatannya.
Nasi gorengnya juga punya bumbu yang biasa sekali. Tidak ada menonjol rasa bumbu apapun. Datar. Hanya ditambahi beberapa potongan pete dan beberapa udang kecil dengan bumbu minimal.

Minuman yang dikasih judul Fresh RajaRasa Juice juga mengecewakan. Rasanya memang unik karena disamping campuran buah melon, lemon, dan nanas, juga ditambah dengan sayuran yang jenisnya tidak bisa disebutkan ke pelanggan (begitu info dari pramusajinya). Tapi untuk sebuah minuman yang dijagokan, rasanya jauh banget dari sesuatu yang membuat orang akan melalukan repeat order. Rasanya hanya lebih sedikit dari Mix Juice biasa, dan manisnya over. Sehingga yang tertinggal di tenggorokan itu adalah rasa manis gula dari juice ini. So.. bagaimana orang ingin mengulangi pesanan minuman ini?... Not Sure

Yang agak cukup parah adalah minuman Cincau Hijau nya... Begitu tiba di meja saja sudah bisa keliatan kalau cincau hijaunya seperti berenang di lautan santan dengan sirup merah. Irisan cincau hijau nya kecil2 yang cuma lebih besar sedikit dari sendok teh. Jumlahnya pun bisa dihitung saking sedikitnya... waduh... belum pernah nemuin sajian cincau hijau yang bener2 gak menarik... cuma terasa manisnya sirup merah yang teronggok banyak di dasar gelas.... Frown

Harga? wow... beda tipis dengan resto2 fine dining sekelas Kembang Goela atau Bunga Rampai. Karena untuk menu diatas, total kerusakan mencapai 255k. Hiks...

Untuk menjamu relasi atau keluarga, mungkin rumah makan ini bisa jadi pilihan karena tempatnya yang nyaman... tapi jangan berharap rasa dari sebuah Raja Rasa...
Rolling Eyes


RajaRasa
Sundanese & Sea Food
Jl.Ampera Raya No.137
Jakarta Selatan
Tel. (021) 7829 714



"Tukul bilang : 'don't judge the book by the cover'...."






Tidak ada komentar: