Senin, Juli 21, 2008

Omah Solo


Ada tempat makan yang terbilang baru di Jl.Simatupang. Memenuhi kebutuhan para pekerja yang kini banyak menghuni gedung2 baru perkantoran di sepanjang jalan tersebut.

Rumah makan ini diberi nama Omah Solo, masih satu manajemen dengan Resto 30 yang salah satunya juga berada di jalan yang sama. Dengan tambahan tagline "wisata kuliner khas Solo", manajemen ingin memberikan kenyamanan yang lebih bagi penggemar masakan Resto 30 dengan membangun brand baru yang lebih mencitrakan ke-Solo-an rumah makan ini.

Bangunan yang ditempati adalah sebuah rumah lama dengan halaman yang cukup luas untuk menampung lebih dari 10 kendaraan. Lebih nyaman dibanding Resto 30 yang memiliki lahan parkir terbatas dan bangunan yang lebih menyerupai rumah tumbuh karena pelebaran ruang2 makannya yang sama sekali tidak terencana dengan jelas.
Desain interior dan furnitur yang digunakan di Omah Solo bisa dibilang sama persis dengan Resto 30... berkesan jadoel, suram. Menjadikannya terlihat kurang bersih, padahal seluruh furnitur nya baru.

Sebelum tau bahwa rumah makan ini masih satu atap dengan manajemen Resto 30, gw udah bisa merasakan atmosfir yang sama. Atmosfir tempat makan yang kurang nyaman buat gw. Dan agak sedikit parno dengan rasa pengap dan lembab di ruang2 makan di Resto 30. Jadinyalah begitu tau rumah makan ini punya manajemen yang sama, gw udah gak kaget.. karena 'aroma' yang terekam begitu masuk dari pintu masuk udah sama persis dengan Resto 30. Itu membuat gw agak ilfil, tapi tetap mesti dicoba karena belum pernah 'mencicipi' setelah bangunan ini mengadakan grand opening beberapa waktu yang lalu.

Sejujurnya gw gak pernah bisa menikmati masakan yang dibuat di Resto 30 karena suasana ruang nya yang menghadirkan suasana kurang bersih dan furnitur yang berbau lembab. Jadi di Omah Solo ini gw gak terlalu antusias untuk pesan menu.
Setelah pesanan datang, gw tambah kurang sreg dengan penggunaan wadah saji yang terlihat seadanya dan semaunya... (hhmmm.. hari gini kok masih ada rumah makan yang gak mencoba memberi yang terbaik bagi konsumen yang semakin hari semakin pemilih dan menghitung secara hukum ekonomi.. "dengan pengeluaran seminimal mungkin mendapatkan service dan kualitas semaksimal mungkin"... :-).....)

Sampai di sini kecewa nya gw mulai nambah...
Tapi.... setelah gw cicip rasa masakannya... kecewa gw hilang... karena rasa masakannya lumayan enak dan gak kurang bumbu..
Mungkin karena tempatnya masih baru, biarpun kesannya sama dengan Resto 30 yang lama, gw lebih bisa menikmati seruputan Soto Nggading Spesial nya... hhmmm.. enak juga ternyata...
Padahal sebelumnya kalau gw pesan menu sama di Resto 30, gw sama sekali gak bisa menikmati rasa masakannya.. coz udah harus menahan nafas untuk mengunci udara lembab masuk ke tenggorokan.. hehehe..

Nasi liwet komplitnya juga enak.. gak jauh beda dengan nasi liwet keprabon bu Lemu... biarpun bumbunya gak nendang2 amat, tapi masih bisa masuk kategori lumayan. Hanya penyajiannya yang gak menarik banget. Penggunaan daun pisang digabung dengan piring porselen berprofil gak match dengan daun pisang. Belum lagi sayur labu yang ditaruh di wadah cangkir kecil yang diletakkan di piring nasi... Gak ada indah2 nya...

Tengkleng Bakar nya seporsi terdiri dari 2 iga sapi yang berukuran jumbo.. seperti di rumah makan makasar. Dilengkapi kuah bening jika ada yang suka untuk dinikmati bersama kuahnya.
Rasanya tengkleng bakar ini juga enak. Bumbu nya cukup pas. Ukuran porsinya cuma bisa untuk orang dewasa yang lagi kelaparan... buat yang sekedar icip2, pastinya harus berbagi dengan teman sebelahnya...

Bakmie Jogja made ini Omah Solo ini lumayan enak. Yang pernah makan bakmi Jogja di Jogja nya, konon di sana kuah mie nya tidak terlalu berminyak. Sementara di Omah Solo ini lapisan minyak di kuah mie nya terlihat cukup banyak...
Rasanya? Enak juga siy menurut yang memesan menu ini.....hehehe.. gw sendiri gak ikutan nyoba... porsinya juga besar... mengenyangkan.

Boleh juga lah untuk yang kangen sama masakan Solo.. jenis2 masakan Solo di sini cukup banyak bisa ditemui.. termasuk appetizer dan dessert khas kota Solo...

Harga? Cukup sesuai dengan rasa dan porsi yang diterima... buat total kerusakan di 4 menu di atas plus teh poci, menghabiskan 97K aja...



Omah Solo
Jl.TB.Simatupang no. 31A
Cilandak
Jakarta Selatan
Tel. (021) 7890940






“For the millions of us who live glued to computer keyboards at work and TV monitors at home, food may be more than entertainment. It may be the only sensual experience left.”




Tidak ada komentar: