Kamis, Desember 27, 2007

Liburan Panjang- Bandung : Part One


Libur nasional yang ditetapkan oleh pemerintah berkaitan dengan Idul Adha dan natalan selama semingguan berbarengan dengan liburan anak sekolah bikin semua orang antusias untuk memanfaatkannya semaksimal mungkin. Hampir semua tempat dan kota tujuan wisata menjadi serbuan para keluarga yang menikmati liburan bersama.

Gw, adik, dan beberapa teman punya rencana ke Bandung lagi untuk liburan panjang ini. Termasuk rencana dadakan juga karena cuma seminggu sebelumnya baru booking hotel karena si We2 punya acara keluarga pas di tengah hari liburan. Jadi agak ragu untuk nentuin hari berangkat. Baru di hari ke 4 liburan bisa berangkat.

Nyangu kue2 khas Padang yang dijual di Kelapa Dua setelah njemput We2 di Duren Sawit. Kue Bika Padang, sejenis apem yang ditaruh di wadah terbuat dari daun jati dan di masak dengan cara dibakar. Ada lemper yang diisi unti, juga pisang goreng padang yang dibentuk kipas seperti cara masak pisang goreng pontianak yang sekarang banyak dijual.

Di tol cikampek kena macet rada lama dan bikin waktu tempuh ke Bandung jadi molor.

Sampai di hotel ada sedikit masalah karena booking an atas nama teteh gak terdaftar di list mereka. Waduh.. agak kawatir juga karena sebelumnya pernah sampai gak dapat hotel saking semua hotel udah penuh karena w'en an.




Agak setengah jam an baru kelar urusan administrasi.. check in then nunai in kewajiban sholat dulu. Baru siap2 jalan.



Tujuan nya kediaman Pak Kardi Sastrawinata di Jl.Terusan Padasuka, Cimenyan. Beliau pensiunan pejabat tinggi dari tempat kerja yang sama dengan Teteh dan adik gw.
Jalan yang mesti di lalui lumayan bikin deg2an.. karena dari ujung belokan menuju desa Cimenyan itu jalanan terus menanjak ke tempat tujuan. Jalanannya termasuk kekecilan untuk 2 mobil dengan got di sisi kanan kiri, berkelok kelok yang kadang cukup tajam.
Akhirnya sampai juga di tempat, setelah tanya beberapa kali ke orang2 sekitar.

Dari gerbang depan, sudah bisa keliatan kalau tempat tinggal di dalamnya pasti apik dan cantik... Hhhhmmm.. ternyata gak salah dugaan gw...
Rumah tropis dengan pelataran parkir yang bisa menampung lebih dari 10 mobil dan kolam pemancingan lengkap dengan saung2 nya, juga kebun dengan berbagai tanaman produktif.
Pemandangan yang langsung disuguhkan begitu kita keluar mobil adalah kota Bandung dengan pemukiman yang padat nun jauh di bawah sana...
Indah, nyaman, resik, cantik.
Rasa lelah langsung berubah menjadi decak kagum menikmati keindahan dan kenyamanan dari keasrian tempat tinggal Pak Kardi.
Sembari menyiapkan makan siang untuk kita, Pak Kardi bercerita mengenai warung beliau yang dibuka hanya di hari Sabtu dan Minggu. Beliau juga mengatakan bahwa banyak juga rombongan2 dari kantor tempat dulu beliau bekerja yang sengaja berkunjung ke kediaman beliau jika singgah di kota Bandung. Juga bagaimana beliau mengisi hari2 setelah pensiun dengan berkebun di lahan yang luas di kebun rumah ini.

Inisiatif membuka warung makan di kediaman beliau ini adalah setelah melihat arus hilir mudik wisatawan yang melewati tempat tinggal nya dan hobby memasak yang bisa disalurkan di warung ini.



Karena kita agak kesiangan sampai di rumah Pak Kardi, beberapa menu minuman yang sedianya ada sudah habis dan tidak bisa dicicipi. Tapi kita betul2 gak kecewa karena masakan yang di sajikan benar2 enak dan tampilan penyajiannya gak kalah dengan resto2 sunda yang udah punya nama di Jakarta.
Ada Nasi Pindang Ikan Mas, Nasi Pepes Ayam, Nasi Tutug Oncom, Nasi Ayam Cola, dan ditutup dengan Bandrek. Semua masakannya enak banget!... Sampai habis tandas gak bersisa.




Beberapa menyarankan untuk mengundang Pak Bondan Winarno membuat review warung kecil yang dibuat Pak Kardi, sehingga bisa di kenal oleh umum. Tapi beliau tidak tertarik untuk publikasi besar dari warung nya. Karena kegiatan warung ini tadinya hanya program coba2 dari, yang ternyata mendapat sambutan positif dari setiap yang berkunjung ke sana.
Buat beliau, kesibukan di hari Sabtu dan Minggu yang sekarang ini sudah cukup menyita waktu mereka berdua, jadi tidak lagi ada keinginan untuk menjadikan nya besar.
Mau tau berapa harga yang di bandrol untuk tiap menu masakannya? cuma Rp 10.000an untuk tiap porsinya!....

Selesai makan siang, kita keliling rumah dan kolam pemancingan ikan.
Dari arah rumah kita dapat pemandangan indah kota Bandung di bawah sana.. sementara dari arah kolam pemancingan, kita bisa mendapatkan pemandangan sebuah tempat tinggal yang asri dan nyaman.



Setelah beramah tamah, kita pamit dan konvoi dengan rombongan menuju Saung Mang Ujo yang juga melewati jalan yang sama.

Saung Mang Ujo adalah tempat pelestarian kesenian angklung yang sekarang sudah di wariskan ke generasi kedua dari Pak Ujo.
Jadwal latihan bersama bagi para pengunjung hanya 1 kali dalam sehari, dimulai dari jam 3.30 sampai dengan selesai. Biaya yang dikutip ke setiap pengunjung 50.000 rupiah saja.
Dimulai dengan pengenalan angklung ke pengunjung yang di pandu oleh seorang pemandu yang juga adalah salah seorang anak dari almarhum Bapak Ujo. Kemudian pengenalan notasi pada angklung yang sudah tertera di setiap angklung yang dibagikan ke para pengunjung. Dilanjutkan latihan koordinasi antar not pada angklung dan diakhiri dengan memainkan beberapa lagu secara bersama.
Setelah sesi ini, pengunjung disuguhkan oleh orkestra angklung yang di komandoi oleh seorang konduktor remaja yang keliatan amat piawai memimpin orkestra ini. Lagu2 klasik dan pop yang dimainkan orkestra ini membuat pengunjung gak sabar untuk memberikan applause yang panjang karena keindahan suara yang dihasilkan oleh angklung dan permainan cantik dari remaja2 sanggar angklung ini.

Dari Saung Mang Ujo ini kita menuju hotel untuk istirahat dan siap2 ke PVJ cari makanan.
Sebelumnya mampir dulu ke Bakso Mandeep di daerah sekitar mesjid Istiqomah sembari liat lokasi resto buat lunch besok di sekitar daerah itu juga.
Bakso ini udah dari ke Bandung waktu yang lalu diomongin sama si We2.. tapi kita gak sempat mampir.
Pengunjungnya lumayan rame. Sistem nya self service untuk pilih bakso dan racik di mangkok. Tapi bayarnya belakangan sesudah makan.
Rasa bakso original nya cukup enak juga. Tapi untuk jenis2 bakso lainnya menurut gw kurang ok. Kuah baksonya cukup segar dan gurih, jauh di atas bakso abang2 yang lewat depan rumah.. hehehe...



Waroeng KATEDJA
(kediaman P'Kardi)
Jl.Terusan Padasuka No.21 Rt 01/Rw07
Cimenyan, Bandung
Tel. (022) 7216824


Tidak ada komentar: